Minggu, 20 November 2016

Biarkan aku.

Minggu, 20 November 2016.
03.48

Tiba-tiba saja aku merasa sangat rindu. Rindu akan cerita-cerita yang pernah aku, bersama denganmu, lalui bersama. Cerita yang selalu aku inginkan untuk diulang kembali. Sayang, hanya aku yang menginginkannya, karena kamu tidak, mungkin? Aku tak pernah tau apa yang ada dipikiranmu bukan?

Ah, ngomong-ngomong kamu apa kabarnya ya? Sudah lama sekali aku tak mendengar kabarmu. Aku selalu berharap agar kau baik-baik selalu. Tidak seperti aku, yang walau terlihat baik di luar, tapi kenyataannya, aku tidak baik-baik saja.

Jumat, 30 September 2016

Dan September Pun Berakhir

September, 30.

Pagi ini hujan turun cukup deras. Dan aku tertahan di antrian orang-orang yang hendak melapor pajak perusahaan. Ramai sekali hari ini, padahal jam baru menunjukkan pukul 9, bahkan kurang. Kupikir nomor antrian sudah tutup, tapi ternyata belum. Orang-orang yang ramai mengantri adalah wajib pajak pribadi. Dan aku duduk sambil menunggu nomor antrian.

Aku mendapat nomor antrian 162. Sedangkan nomor antrian yang dipanggil baru 21. Menunggulah aku, ditengah keramaian yang entah mengapa aku benci.

Hari ini adalah hari terakhir di bulan September. Bulan dimana aku mulai melihat dunia, dunia yang penuh kepalsuan. Dunia yang terlalu banyak drama, seolah seisi dunia sedang memainkan peran dalam seni teater, padahal mereka sedang tidak berada di panggung. Sambil menunggu 141 nomor, aku memejamkan mata sejenak.

September adalah bulan yang selalu ku tunggu. Kenapa? Karena bulan inilah aku lahir. Jujur saja, aku selalu menantikan, apakah hari ulang tahunku akan spesial? Begitulah pikirku sampai aku sadar, tepatnya setahun yang lalu, bahwa hari ulang tahun bukan lagi sebuah perayaan yang harus dibesar-besarkan. Namun tetap saja, dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku selalu berharap mendapat kejutan-kejutan dan hadiah yang indah.

Selasa, 28 Juni 2016

Tipe-tipe pengendara motor di jalan.

Halo minna, apa kabar? Semoga kita semua dalam keadaan baik dan sehat selalu.

Hari ini gue mau bahas mengenai tipe-tipe pengendara motor yang ada di jalanan. Tulisan ini gak bermaksud buat menyerang pihak-pihak tertentu, cuma buat lucu-lucuan aja ya!

Langsung aja ini dia tipe-tipe pengendara motor di jalan:

1. Suka ngebut.
Yang pertama adalah tipe pengendara motor yang suka ngebut. Biasanya alasan mereka ngebut karena sedang terburu-buru. Gue sendiri kadang suka ngebut, apalagi kalo lagi galau, ngebut bisa bikin galau hilang, ia sama nyawanya juga bisa hilang. Mari kurang-kurangi bawa motor dengan kecepatan tinggi, karena yang jadi korban bukan cuma kamu, tapi orang lain yang lagi apes. Apes ketemu kamu. Kalau emang gak mau diburu-buru waktu, persiapkan segala sesuatu lebih awal agar kita bisa bawa motor dengan santai, selamat, aman, dan gak membahayakan orang lain.

Kamis, 16 Juni 2016

Masih disini.

Pertama-tama, aku ingin menyapa kamu yang sudah lama sekali tidak bertemu. Aku rindu. Itulah kata yang selalu aku ucapkan setiap malam sebelum memejamkan mata. Kenangan-kenangan kita menjadi sebuah film indah yang diputar satu per satu melalui mimpi. Aku rindu masa-masa itu. Aku rindu saat kita masih bersama. Setidaknya walau hanya sebagai teman.

Aku selalu bertanya-tanya dalam hatiku. Apakah kamu tak merasa kehilangan sosokku? Apakah aku berarti dalam hidupmu? Apakah pernah, walau hanya sedetik kau ingat aku? Apakah memang tidak pernah ada rasa cinta untukku? Apakah aku telah melakukan sebuah kesalahan yang membuatmu menghilang dari pandanganku? Apakah mungkin kita masih bisa bertemu? Apakah senyummu masih seperti dulu? Apakah aku bisa melupakanmu? Dan berbagai macam apakah lainnya yang jika aku sebutkan mungkin kalian akan bosan membacanya.

Jumat, 25 Maret 2016

Mengapa?

Mengapa cinta datang begitu saja tanpa pernah bilang permisi? Mengapa cinta tak pergi seperti saat cinta itu datang? Mengapa melupakan itu sulit? Mengapa mengenang sangat mudah? Mengapa rindu menyesakkan? Mengapa bertemu tak pernah mengobati rindu? Mengapa justru rindu itu semakin bertambah? Mengapa?

Adakah yang mampu menjawab? Atau kalian sama sepertiku? Hanya bisa bertanya-tanya tanpa tau jawaban? Memang masalah hati adalah misteri. Tak pernah ada yang tau pasti apa yang terjadi. Dibilang cinta tapi benci saat harus melihat dia pergi. Dibilang benci tapi rindu ingin bertemu.

Kamu tau? Aku mencintaimu. Dan cinta itu datang begitu saja. Lalu jatuh begitu dalam hingga akhirnya tersesat dan tak tau jalan keluar. Cinta ini tak bisa pergi. Entah sampai berapa lama lagi. Aku ingin rasa ini pergi, tapi entah kenapa justru rasa ini hadir kembali.

Kamu tau? Aku selalu mengenangmu. Mengenang saat-saat kita bersama. Dan kenangan itu selalu membuat hatiku seperti bunga yang disiram air. Menimbulkan cinta yang lebih besar. Andai aku bisa melupakannya seperti saat mengingat kenangan itu.

Kamu tau? Aku sangat ingin bertemu. Aku rindu. Aku ingin melihat senyum itu lagi, walau hanya dalam mimpi. Yang aku tau pasti akan menambah volume rindu jika memang terjadi. Selama ini mimpi-mimpi tentangmu justru membuatku semakin ingin bertemu. Tapi apa dayaku?

Aku mencintaimu, walau disatu sisi aku membencimu. Benci karena kau tak memilihku. Benci karena sulit sekali menghapus namamu. Benci karena rasa cinta ini tak pernah mau pergi. Benci, karena aku terlalu mencintaimu.

Minggu, 06 Maret 2016

Selamat.

Selamat ulang tahun. Untuk ketiga kalinya aku mengucapkan ini lewat tulisan di blog. Kali ketiga aku menghadiahkan sebuah tulisan yang entah berarti atau tidak. Kali ketiga aku mendoakan yang terbaik untukmu. Walau sebenarnya aku selalu mendoakanmu selama ini. Selama lima tahun belakangan.

Selamat ulang tahun. Selamat atas satu tahun yang telah berhasil kamu lewati dengannya. Selamat atas kebahagiaan yang telah kamu terima setahun belakangan. Selamat. Aku selalu berharap kamu bahagia. Selalu menghiasi dunia dengan senyum itu. Senyum yang selalu berarti untukku. Senyum yang membuat hatiku seolah telah berlari kencang sehingga detakannya semakin cepat. Senyum yang selalu terbayang hampir ditiap malam.

Selamat ulang tahun. Semoga sehat selalu. Semoga hal-hal baik senantiasa menghampiri. Semoga bahagia selalu menemani. Semoga apa yang kamu inginkan segera terwujud.

Selamat ulang tahun dariku, penggemar berat senyummu.

Kamis, 11 Februari 2016

Si kucing dan si anjing.

Pada suatu hari, tinggallah seekor kucing yang hidup sendirian. Hidupnya selalu kesepian. Walau saat bersama teman kucing lainnya, dia tetap merasa seperti sedang sendirian. Tawanya adalah teriakan hatinya yang sakit. Senyumnya adalah gurat kesedihan yang tak ingin diperlihatkan. Seolah hidupnya selalu bahagia. Padahal itu hanya topeng yang ia buat. Jauh di dasar hatinya, dia sedang bersedih, sangat sedih.

Waktu berjalan sangat lambat, sang kucing melalui hari-hari seperti biasa. Datang ke tempat sampah tiap pagi, siang, sore, dan malam. Berharap ada sedikit sisa makanan yang bisa ia lahap. Mengisi kekosongan di perutnya. Walau hatinya tetap kosong. Hampa. Setidaknya perutnya terisi. Begitu pikirnya.

Hari demi hari berlalu merangkai minggu, minggu demi minggu berlalu menjadi bulan, bulan demi bulan berlalu menuju tahun. Dan hidupnya terus seperti itu. Sepi, seolah tak ada kucing lain yang hidup selain dirinya sendiri, senyap seperti malam yang sangat gelap. Hidupnya benar-benar menyedihkan.

Rabu, 10 Februari 2016

Aku tidak mencintaimu.

Aku tidak mencintaimu
Hanya senang menghabiskan segelas jus melon dan semangkuk mie ayam bersamamu

Aku tidak mencintaimu
Hanya ingin melihatmu selalu bahagia, meski bukan aku yang menjadi penyebabnya

Aku tidak mencintaimu
Hanya rindu mendengar tawa itu, meski aku harus jungkir balik untuk mendengarkannya

Aku tidak mencintaimu
Hanya lega saat kamu sudah sampai di rumah dan tertidur lelap

Aku tidak mencintaimu
Hanya berharap selalu melihatmu, meskipun itu hanya di dalam mimpi

Aku tidak mencintaimu
Hanya benci melihat air mata yang jatuh karena aku yang tak bisa selalu membuatmu tertawa

Aku tidak mencintaimu
Hanya sedih saat tau kamu memilih dia untuk menggantikan aku yang selalu bersamamu

Aku tidak mencintaimu
Hanya iri melihat dia yang sangat beruntung bisa mendapatkan hatimu

Aku tidak mencintaimu
Hanya tak sanggup mendengarmu selalu membanggakan dia di depanku, seolah aku tak sehebat dia

Aku tidak mencintaimu
Hanya diam saat mendengar dia selalu mengucapkan kata cinta, seolah kata itu sangat mudah diucapkan

Aku tidak mencintaimu
Hanya bohong saat aku mengatakan itu, karena sungguh, aku sangat mencintaimu