Sabtu, 29 Juni 2013

Ketika Cinta Hanya Bisa Dikenang Dalam Kardus

     Hidup penuh pilihan. Iya, dan aku memilih untuk terus dan tetap mencintaimu. Bodoh? Iya, aku memang bodoh. Tapi hati ini tak cukup hebat untuk membohongi logika. Aku terus merindukannya walau dia acuhkan. Aku tetap peduli walau tak dihiraukan. Bahkan aku masih mencintainya walau aku diabaikan.

     Ada yang bilang sih 'cinta akan datang jika terbiasa' tapi ada juga yang bilang 'cinta gak bisa dipaksakan'. Tapi yang jelas 'cinta itu datang dengan tiba-tiba'. Ya, itu pula yang aku rasakan saat bertemu kamu. Seketika hati ini berdegup cepat saat bersamamu. Semakin tak menentu ketika harus berbincang denganmu. Dan saat itu aku yakin bahwa aku mencintaimu.


   Hubungan kami berjalan lancar, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Kami sering melakukan interaksi dan bercengkrama bersama. Begitu indah jika mengingat masa-masa itu. Masa yang mungkin tak akan kembali. Kenapa demikian? Karena sekarang kami seperti menjauh. Lebih tepatnya kamu. Iya, kamu menjauh dariku.

     Kamu tau apa yang aku rasakan? Sakit. Iya, bahkan hati ini seperti hancur berkeping-keping. Ditambah lagi bahwa kamu mencintai orang lain. Semakin remuk hatiku. Tapi aku percaya 'waktu mungkin bisa merubah segalanya'. Dan tepat, waktu merubah segalanya. Kami semakin jauh. Tak ada interaksi lagi baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

     Walau sakit hati, tapi sakit hati ini tak cukup untuk membuat rasa cinta ini hilang. Semakin lama rasa ini justru semakin dalam. Dan selama aku bisa bertahan mencintai kamu, maka aku akan lakukan itu.

1 komentar: