"Cinta itu kaya marmut lucu
warna merah jambu yang berjalan di sebuah roda seolah berjalan jauh tapi
gak kemana-mana gak tau kapan berhenti"
Tau kata-kata diatas? Itu kata-kata dari sebuah judul film yang lagi
booming-boomingnya di beberapa pekan ini. Dan gue, tentunya gak mau
ketinggalan buat nonton ini film. Secara, ini film buatan penulis
favorite gue abang Raditya Dika. Dan gue mulai nyari temen buat nonton
film ini sejak sebelum film ini di tayangkan.
Hari demi hari, gue gak dapet temen buat nonton sampe akhirnya, 8 Mei
film ini tayang serentak di Indonesia.
Ngeliatin timeline twitter, gue
makin penasaran aja sama ini film, tapi tetep gak ada temen buat nonton.
Selasa, 13 Mei, gue hampir nonton Marmut Merah Jambu sama seseorang.
Tapi karena dia ngeselin, akhirnya gak jadi. Malemnya, gue niatin buat
nonton sendiri. Iya sendiri. Abis daripada kelewat cuma gara-gara gak
ada temen nonton.
Senin, 19 Mei 2014
Jumat, 16 Mei 2014
Ketika Tuhan Menghadirkan Cinta Lewat Mimpi. #4 @christineffend1 & @septiancina
Belum baca part sebelumnya? Silahkan klik disini.
Alarm berbunyi, aku segera bangkit dari kasur dan mematikan alarm. Duduk sejenak dan mengingat mimpi semalam. Mimpi yang sangat indah. Aku duduk berdua dengan Aira di taman, berceloteh ria, bercanda, bermain ayunan, ah sangat romantis hingga akhirnya alarm membangunkanku. Tak lama kemudian, aku melihat jadwal mata kuliah hari ini dan baru ingat kalau ada tugas yang harus aku kumpulkan hari ini. Dan aku teringat bahwa dosen mata kuliah ini bisa dibilang "killer". Tapi karena sudah tak mungkin untuk menyelesaikannya dalam sekejab, aku memutuskan untuk mandi dan pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti.
Alarm berbunyi, aku segera bangkit dari kasur dan mematikan alarm. Duduk sejenak dan mengingat mimpi semalam. Mimpi yang sangat indah. Aku duduk berdua dengan Aira di taman, berceloteh ria, bercanda, bermain ayunan, ah sangat romantis hingga akhirnya alarm membangunkanku. Tak lama kemudian, aku melihat jadwal mata kuliah hari ini dan baru ingat kalau ada tugas yang harus aku kumpulkan hari ini. Dan aku teringat bahwa dosen mata kuliah ini bisa dibilang "killer". Tapi karena sudah tak mungkin untuk menyelesaikannya dalam sekejab, aku memutuskan untuk mandi dan pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti.
Di kampus,
dugaanku benar. Aku dihukum tidak boleh masuk kelas oleh sang guru "killer" karena
belum menyelesaikan tugas.
Akupun pergi ke kantin untuk menghabiskan waktu.
Ternyata, Aira juga ada di kantin. Saat aku tanya,
dia juga dihukum
tidak boleh masuk kelas karena
belum menyelesaikan tugas.
Entah ini kebetulan
atau bukan, tapi aku senang
bisa bersama dia lagi. Kami mengobrol lumayan
banyak sampai akhirnya
kami harus masuk ke mata kuliah selanjutnya.
Di percakapan tadi, aku juga sempat bercerita
bahwa semalam aku memimpikan dia. Dan ternyata
dia juga memimpikan
aku. Oh Tuhan,
apakah kami jodoh.
Selasa, 13 Mei 2014
Ketika Tuhan Menghadirkan Cinta Lewat Mimpi. #3 @christineffend1 & @septiancina
Dan akhirnya jam menunjukkan tepat jam 12 malam. Aku segera menelfon
Aira. Sambil mennghilangkan grogi yang aku rasakan, aku mencoba mengatur
nafas. Nada dering
berbunyi beberapa kali sampai akhirnya
"Hallo" Aira mengangkat
telfonku.
"Selamat ulang tahun Aira" sontak
aku langsung mengucapkan
selamat ulang tahun tanpa basa-basi.
"Iya, makasih ya. Eh tapi ini siapa ya?" tanya Aira.
"Aku Alfian Ra, yang waktu itu ngospek
kamu hehe" jawabku.
"Oh iya-iya, makasih
ya kak hihi"
ujarnya dengan nada yang menggemaskan.
Setelah itu kami ngobrol basa-basi
sebentar sampai akhirnya
aku memutuskan untuk mengakhiri percakapan.
Paginya, aku langsung
mengerjakan kado yang sudah aku fikirkan sejak 3 hari yang lalu. Segera aku keluarkan alat dan bahan yang sudah aku siapkan.
Setelah semua alat dan bahan siap, aku langsung mulai membuatnya. Yap, membuat sebuah
miniatur kue yang terbuat dari karton. Dengan
penuh konsentrasi, aku membuat tiap potongan kue. Selesai membuat
semua potongannya, aku menyatukan setiap
potongan menjadi satu buah kue. Sekarang, aku membuat hiasan
di atas kue itu. Dan akhirnya, setelah
3 jam berlalu
aku berhasil merampungkan
kue itu. Dengan
kotak yang juga aku buat dari kertas
karton, miniatur kue itu aku bungkus dengan
hiasan pita diatasnya.
Tidak lupa aku membuat sebuah
surat perkenalan yang aku selipkan
di salah satu potongan kue itu. Dengan
menggunakan jasa pengiriman
barang, aku langsung
mengirim paket kado itu ke rumah Aira.
Minggu, 11 Mei 2014
Ketika Tuhan Menghadirkan Cinta Lewat Mimpi. #2 @christineffend1 & @septiancina
Pukul 06:00 Wib
Ah,
aku kesiangan. Padahal aku pasang alarm jam lima, kenapa tidak berbunyi ya ?
atau mungkin tangan ini mengambil jam wekernya, dan bukan bangun malah
mematikannya. Aku harus segera ke kampus, ada mata kuliah di jam delapan. Tapi
tidak mungkin aku ke sana dalam keadaan tidak mandi, apa kata dunia nanti orang
sekeren aku ketahuan tidak mandi. Hehe. Terpaksa kali ini mengantri, aku dapat
giliran keempat, dan kira-kira jam tujuh aku baru mandi.
Setelah
mengantri akhirnya bisa mandi juga. Dan segera berpakaian. Pagi ini tanpa ngopi
terlebih dahulu, ‘ngopi di kampus aja deh’ pikirku. Masih ada waktu sekitar
lima belas menit lagi menuju kampus, aku memutuskan untuk naik motor agar lebih
cepat sampai.
Jumat, 09 Mei 2014
Ketika Tuhan Menghadirkan Cinta Lewat Mimpi. #1 @christineffend1 & @septiancina
Alarm
pagi ini sudah berbunyi menandakan sudah pukul lima pagi. Seperti biasa aku
mengawali pagi iini dengan bangun dan mengulet di atas kasur kesayangan. Dengan
keadaan masih mengantuk dan mata yang belum sepenuhya terbuka, harus beranjak
dari kasur dan berjalan sempoyongan menuju kamar mandi. Kamar mandi di sini
tidak ada di dalam kamar, jadi terpaksa harus keluar. Mentari pagi pun masih
enggan rasanya menampakkan diri.
Masih
terlalu pagi utuk keluar dari kamar, tetapi kalau aku bangun lebih siang lagi
dapat dipastika akan telat masuk kuliah. Aku tinggal di sebuah kostan. Rumah
kost ini khusus untuk mahasiswa. Ada dua
belas kamar dan dua kamar mandi di lantai satu, sedangkan di lantai dua ada
delapan kamar dan satu kamar mandi. Aku tinggal di lantai dua. Maka dari itu
aku memutuskan untuk bangun lebih pagi agar tidak perlu mengantri terlalu lama.
Langganan:
Postingan (Atom)