Tulisan ini saya buat karena muak dengan tayangan pertelevisian di Indonesia, terutama dengan sinetron yang tayang saat malam.
PERINGATAN!!!
Jika kamu pecinta sinetron malam, sebaiknya jangan kamu baca tulisan ini.
Sebenarnya maksud dan tujuan sinetron-sinetron yang ada di Indonesia itu baik, tapi penyampaiannya kurang tepat. Saya yakin sutradara setiap sinetron bermaksud untuk memberikan pelajaran-pelajaran baik dalam setiap episode. Contoh, sinetron mengajarkan kita untuk selalu bertahan dan berjuang walau seberat apapun jalan hidup yang harus dilalui. Sang protagonis dengan hebatnya bertahan dari segala macam cobaan yang diberikan. Bukankah itu bagus?
Dari contoh simple tersebut bisa dilihat betapa sinetron punya pesan moral yang sangat baik. Sayang, pesan moral yang baik tersebut kurang terlihat dengan para pemeran antagonis. Dengan para pemeran antagonis yang sangat luar biasa jahat, licik, dan juga kecam, pesan moral baik itu akhirnya terhalangi dengan keburukan-keburukan yang muncul oleh antagonis.
Peran antagonis memang sangat penting untuk jalan cerita setiap sinetron. Tapi, dengan terlalu banyaknya kejahatan yang dibuat sang antagonis, sinetron justru secara tidak langsung juga mengajarkan paham-paham yang meresahkan. Contoh, mereka yang punya uanglah yang paling berkuasa. Contoh lain, orang kuat boleh menindas orang lemah. Sang antagonis dengan liarnya berusaha menghancurkan protagonis. Menebar fitnah, menghasut orang lain, mengadu domba, menghina, dan masih banyak lagi seolah jadi kebiasaan yang wajar.
Kalian bayangkan, bagaimana jika anak-anak yang menonton acara tersebut meniru adegan-adegan yang antagonis perankan? Sangat merisaukan.
Tontonlah apa yang ingin kalian tonton, tapi hanya sebatas menonton saja. Jangan percaya dengan kejadian-kejadian yang ada di televisi. Pandai-pandailah dalam mengambil pelajaran dari setiap tontonan yang kalian tonton. Jangan sampai generasi ke depan menjadi korban negatif televisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar