Sabtu, 29 Juni 2013

Ketika Cinta Hanya Bisa Dikenang Dalam Kardus

     Hidup penuh pilihan. Iya, dan aku memilih untuk terus dan tetap mencintaimu. Bodoh? Iya, aku memang bodoh. Tapi hati ini tak cukup hebat untuk membohongi logika. Aku terus merindukannya walau dia acuhkan. Aku tetap peduli walau tak dihiraukan. Bahkan aku masih mencintainya walau aku diabaikan.

     Ada yang bilang sih 'cinta akan datang jika terbiasa' tapi ada juga yang bilang 'cinta gak bisa dipaksakan'. Tapi yang jelas 'cinta itu datang dengan tiba-tiba'. Ya, itu pula yang aku rasakan saat bertemu kamu. Seketika hati ini berdegup cepat saat bersamamu. Semakin tak menentu ketika harus berbincang denganmu. Dan saat itu aku yakin bahwa aku mencintaimu.


Senin, 03 Juni 2013

Aku Cinta Kamu. Kamu Cinta Dia.

Kisah ini dimulai ketika aku mulai mencintaimu.

Kita manusia gak pernah tau kapan dan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Perasaan itu akan muncul tanpa kita sadari dan semakin lama semakin tumbuh bila dibiarkan. Dan dari cinta inilah kita akan mengenal patah hati. Saat dimana cinta kita tidak dipedulikan oleh orang yang kita cintai.

Pagi ini aku sekolah dengan perasaan senang. Senang karena semalaman tadi aku ber-sms ria dengan orang yang sangat aku cinta. Hal ini cukup membuat aku lebih bersemangat dalam menjalani aktifitasku di sekolah. Apalagi bisa dipastikan kalau aku bertemu gadis yang aku cintai tersebut.

Oh iya, perkenalkan, aku Bima. Siswa yang cukup menonjol di sekolahku, SMK Bintang. Selama 3 tahun di sekolah ini, aku selalu mendapat peringkat 10 besar.


Aku Tetap Mencintaimu.

Hidup penuh pilihan. Iya, dan aku memilih untuk terus dan tetap mencintaimu. Bodoh? Iya, aku memang bodoh. Tapi hati ini tak cukup hebat untuk membohongi logika. Aku terus merindukannya walau dia acuhkan. Aku tetap perduli walau tak dihiraukan. Bahkan aku masih mencintainya walau aku diabaikan.
Sampai saat ini kamu terus mengabaikan aku. Sampai kapan? Kamu gak cape? Aku rasa sih gak akan. Iya, orang kamu juga gak perduli sama aku. Kamu malah perduliin dia yang gak perduli sama kamu. Padahal jelas-jelas ada aku yang tulus sayang sama kamu.

Ada yang bilang sih 'cinta akan datang jika terbiasa' tapi ada juga yang bilang 'cinta gak bisa dipaksakan'. Tapi yang jelas 'cinta itu datang dengan tiba-tiba'. Ya, itu pula yang aku rasakan saat bertemu kamu. Seketika hati ini berdegup cepat saat bersamamu. Semakin tak menentu ketika harus berbincang denganmu. Dan saat itu aku yakin bahwa aku mencintaimu. Aku mulai terbiasa dengan keadaan itu. Hingga akhirnya aku terlarut hingga jatuh terlalu dalam di hatimu.


Unforgettable.

Gue mulai pagi ini dengan sedikit rasa malas. Rasa malas karena kantuk masih sangat terasa. Huahhh, gue juga udah janji buat belajar bareng temen-temen gue jam 10 pagi di sekolah. Gue siap-siap. Gak lama, gue cus dan sampe jam 10 kurang. Gue nunggu anak-anak di luar sekolah. 10 menit gak dateng, gue mulai kesel. 30 menit berlalu, gue masuk ke sekolah tepatnya ke perpustakaan. Gue nungguin anak-anak sambil ngerjain soal yang gue minta pas hari Jum'at. Satu jam gue masih di perpus dan mulai merasa bosan. Akhirnya gue putuskan buat caw. Gue juga mikir 'gue udah baik gini mau ngajarin tapi malah mereka yang gak dateng' yaudah gue langsung cus ke rumah Denia. Iya si jomblowati.

Gue sampe rumah dia dan masuk dengan muka ketus karena kesal masalah tadi. Di rumah Nia ada dia sama Nuke doang. FYI, Nuke itu temen kita dari Bekasi yang kenal di dunia maya 'twitter'. Mereka nanyain gue kenapa. Mereka kira gue marah sama mereka. Gue juga bingung kenapa harus marah sama mereka. Gue cuek gak peduli.


Hurt.

Iya, seperti kata orang, gak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Dan gue sadar akan hal itu. Gue juga gitu. Iyalah, diliat dari sisi manapun gue itu gak sempurna. Tapi Allah menciptakan kita seseorang untuk melengkapi dan menyempurnakan kita. Iya.

Gue hidup dalam kehidupan yang cukup kelam dalam urusan 'seseorang' itu. Gue gak pernah dapetin orang yang bener-bener gue cintai dan inginkan buat jadi 'seseorang' yang melengkapi dan menyempurnakan gue itu. Mungkin memang Allah merencanakan hal lain yang lebih baik. Saat ini gue berpegang teguh pada kalimat tersebut. Gue pun menjalani kehidupan gue dengan jalurnya.

Tapi gimana ya kalo gue emang udah terlanjur jatuh terlalu jauh di hati 'seseorang' itu? Ya, itu yang saat ini gue rasain. Rasa cinta yang begitu meluap. Gue mulai deket sama dia dengan maksud pdkt. Tapi ternyata gue masuk dalam 'friend zone'. Rasa nyaman itu lama kelamaan berubah dan dia menganggap gue sebagai seorang kakak untuk dia. Sigh.


US + Cacar: Neraka.

Wah akhirnya dengan segala halangan dan rintangan yang membentang gue berhasil menyelesaikan US yang gak mungkin gue lupakan. Kenapa? Just read and you'll know the reason. Check it out.

Senin 11 Maret 2013, US dimulai. Kala itu kita yang sudah hadir dikumpulkan oleh Bapak Kepala Sekolah untuk diberi pengarahan seputar US. Gak lama sih, tapi cukup membosankan juga saat ada murid yang baru dateng omongannya harus diulang lagi. Tapi dengarkan saja deh sebagai murid berbakti.

Setelah selesai diberi pengarahan, kita dibiarkan begitu saja tergelepak di lapangan. Iya, nunggu bel. Gak lama bel bunyi menandakan US akan dimulai dan kita semua masuk ke dalam kelas. Sebelum masuk kelas, gak dikit juga anak-anak yang pada berpelukan sambil minta doa sama temen lainnya. Oke, gue bohong. Setelah masuk kelas, betapa senengnya gue dengan kondisi ruangan. Gue duduk dibelakang.


Cacar: Gejala Pengen Ganteng?

Musibah. Iya, disaat genting gue malah kena ini penyakit. Penyakit yang sebenernya gak pernah gue harapkan terjadi pada diri gue. Penyakit yang bikin diri gue sendiri takut saat melihat cermin. Iya, muka gue serem banget bentol-bentol gitu. Mana gue kena cacar pas lagi ujian sekolah. Kan sial banget. Kenapa gak di waktu yang lain? Bete.

Tapi gue gak mau nyerah. Gue tetep masuk buat ngadepin ujian-ujian yang ada di depan mata. Ya daripada nanti gue nyusul sendirian? Gak bisa nyontek nanti ┒(ˇ_ˇ)┎

Gue juga berfikir positif tentang penyakit ini. Iya, gue mikir kalo penyakit cacar itu gejala-gejala gue mau jadi orang ganteng. Gue yakin nanti saat gue udah sembuh muka gue berubah 360 derajat, bukan 180 derajat lagi. Muka gue nantinya bakal kaya bruno mars atau mungkin seperti andika kangen band. Iya kalo muka gue nanti bersih, mungkin muka gue bakal mirip bruno mars, tapi kalo muka gue berbekas cacarnya, bisa aja muka gue jadi mirip andika kangen band. Gak bisa ngebayangin deh gue. Jangan sampe. Gini aja gak laku-laku gimana kaya dia? *eh

Sebagai pengetahuan buat kalian yang belom kena cacar, gue kasih tau kalian jangan deket-deket sama orang yang kena cacar. Kenapa? Ya jelas aja nanti bakal nular. Tapi tenang, penyakit cacar gak bisa bikin orang meninggal kok. Iya, kecuali kalo kita lagi cacar terus jalan di tengah rel kereta api yang ada kereta apinya lagi jalan. Kalo lagi diem pasti kalian gak bakal meninggal kok. Oke sekian presentasi saya *salah fokus*. Sekian cerita absurd hari ini, sampai ketemu di cerita-cerita absurd lainnya. Makasih buat yang sudah mau meluangkan waktunya untuk membaca cerita ini.

Sadness.

Seperti orang buta, gue jatuh cinta tanpa bisa melihat apa-apa. Iya, gue hanya bisa lihat dia. Dia yang bahkan tak pernah menghiraukan gue sama sekali. Diabaikan dan terus diabaikan. Tapi gue terus bertahan. Sudah setahun gue bertahan, tapi tak ada perubahan ke arah yang lebih baik. Semua semakin kelam. Semakin menghitam hingga aku jatuh dan terus tersakiti. Dia selalu sibuk dengan dunianya, iya dia sibuk dengan orang yang dia cintai. Beruntung sekali orang itu bisa dicintai dia. Gue aja yang sudah selama ini cinta sama dia gak dibales-bales cintanya. Gak adil ya? Hehe tapi inilah hidup.

Sekarang gue mulai sadar. Buat apa gue nunggu orang yang ternyata sia-sia? Selama ini gue cuma nunggu hal yang gak pasti dan akhirnya sia-sia. Gak dapet hasil apa-apa. Yang ada terus sakit hati. Tapi gue akui, baru kali ini gue jatuh cinta sedalam ini. Baru kali ini. Gue aja bingung kenapa harus sedalam ini gue cinta sama dia. Padahal masih banyak cewe yang jauh lebih cantik dari dia. Tapi buat gue cuma dia. Matanya itu yang bikin gue klepek-klepek. Sangat indah. Gue serasa ngeliat ada kehidupan lain disana. Saat gue natap matanya aja, gue berasa lagi di dunia khayal.


Sedikit Lagi!

Alarm bunyi seperti biasa, tapi kali ini bunyi pukul 02:30, iya gue mau nonton bola. Padahal gue lagi UAS. Nekat emang. Tapi namanya hobi. Akhirnya gue bangun dan nonton sampe gue gak kuat nahan ngantuk hingga akhirnya gue tertidur.

Jam 05:00 alarm kembali berbunyi, gue masih ngantuk banget dan males banget buat bangun. Akhirnya gue merem lagi. Bokap bangunin gue sambil bilang udah mau jam 06:00, akhirnya gue bangun dengan males. Gue mandi dan siap-siap. Setelah siap, gue berangkat.

Sampe sekolah, gue duduk dan ngobrol-ngobrol nungguin bel bunyi. Gak lama, bel berbunyi dan guru pengawas masuk memerintahkan murid-murid meletakkan tas di depan kelas. Gue ngerjain soal dengan bantuan 2 temen gue yang gue akui kepintarannya. Tanpa mereka, gue pasti sudah mengarang bebas.

Selesai mengerjakan, gue kumpulin lembar jawaban gue. Gue nyantai sambil nginget-nginget pelajaran selanjutnya. Sampe akhirnya bel bunyi menandakan pergantian mata pelajaran. Gue yang emang udah siap sama pelajaran ini sedikit santai. Begitu soal dibagikan, gue langsung jawab soal-soal essaynya. Iya, gue udah dapet kisi-kisinya dan udah ngapalin jawabannya. Alhasil gue berhasil menyelesaikan mata pelajaran ini dengan cepat. Begitu gue ngumpulin lembar jawaban gue, gak lam kak Sidik, salah satu petugas TU masuk membawa selembaran yang berisi nilai Try Out sekolah dari yang pertama sampai yang keempat.

Gue dan beberapa temen keluar buat ngecek hasil. Pertama gue cari siapa aja yang lulus. Dan ternyata nama gue tercantum dengan kriteria lulus. Gue seneng banget. Belum selesai kebahagiaan gue, gue dikejutkan oleh nilai rata-rata gue. Iya, gue dapet rata-rata tertinggi di kelas dengan rata-rata 6,27. Betapa bahagianya gue saat itu.

Bel istirahat berbunyi dan berkat ke-kepo-an gue, gue cek nilai-nilai dari kelas lain. Nilai tertinggi di kelas 3 ak1 tetep dipegang Indah. Rata-ratanya 6,01. Gue cek kelas 3 ap2, tertinggi rata-ratanya 6,04 yang dicapai oleh Merlin. Aman, gue masih tertinggi. Begitu gue cek kelas 3 ap1, rata-rata tertinggi dicapai oleh Mega. Rata-ratanya 6,42. Ini sial banget. Padahal gue udah hampir mendapat predikat terbaik di sekolah tapi ternyata gue belum mampu untuk itu. Tapi setidaknya salah satu impian gue tercapai. Iya, impian gue tercapai. Mendapat nilai tertinggi di jurusan itu salah satu impian gue saat ini, dan gue berhasil mencapainya.

Disini gue mulai berfikir. Mungkin ini pertanda kalau gue bisa meraih apa yang gue impikan jika gue mau bersungguh-sungguh. Iya, gue harus sungguh-sungguh untuk mencapai hal yang gue impikan. Masih banyak impian gue, dan gue masih harus berjuang. Semangat Cina!