Kamis, 11 Februari 2016

Si kucing dan si anjing.

Pada suatu hari, tinggallah seekor kucing yang hidup sendirian. Hidupnya selalu kesepian. Walau saat bersama teman kucing lainnya, dia tetap merasa seperti sedang sendirian. Tawanya adalah teriakan hatinya yang sakit. Senyumnya adalah gurat kesedihan yang tak ingin diperlihatkan. Seolah hidupnya selalu bahagia. Padahal itu hanya topeng yang ia buat. Jauh di dasar hatinya, dia sedang bersedih, sangat sedih.

Waktu berjalan sangat lambat, sang kucing melalui hari-hari seperti biasa. Datang ke tempat sampah tiap pagi, siang, sore, dan malam. Berharap ada sedikit sisa makanan yang bisa ia lahap. Mengisi kekosongan di perutnya. Walau hatinya tetap kosong. Hampa. Setidaknya perutnya terisi. Begitu pikirnya.

Hari demi hari berlalu merangkai minggu, minggu demi minggu berlalu menjadi bulan, bulan demi bulan berlalu menuju tahun. Dan hidupnya terus seperti itu. Sepi, seolah tak ada kucing lain yang hidup selain dirinya sendiri, senyap seperti malam yang sangat gelap. Hidupnya benar-benar menyedihkan.

Rabu, 10 Februari 2016

Aku tidak mencintaimu.

Aku tidak mencintaimu
Hanya senang menghabiskan segelas jus melon dan semangkuk mie ayam bersamamu

Aku tidak mencintaimu
Hanya ingin melihatmu selalu bahagia, meski bukan aku yang menjadi penyebabnya

Aku tidak mencintaimu
Hanya rindu mendengar tawa itu, meski aku harus jungkir balik untuk mendengarkannya

Aku tidak mencintaimu
Hanya lega saat kamu sudah sampai di rumah dan tertidur lelap

Aku tidak mencintaimu
Hanya berharap selalu melihatmu, meskipun itu hanya di dalam mimpi

Aku tidak mencintaimu
Hanya benci melihat air mata yang jatuh karena aku yang tak bisa selalu membuatmu tertawa

Aku tidak mencintaimu
Hanya sedih saat tau kamu memilih dia untuk menggantikan aku yang selalu bersamamu

Aku tidak mencintaimu
Hanya iri melihat dia yang sangat beruntung bisa mendapatkan hatimu

Aku tidak mencintaimu
Hanya tak sanggup mendengarmu selalu membanggakan dia di depanku, seolah aku tak sehebat dia

Aku tidak mencintaimu
Hanya diam saat mendengar dia selalu mengucapkan kata cinta, seolah kata itu sangat mudah diucapkan

Aku tidak mencintaimu
Hanya bohong saat aku mengatakan itu, karena sungguh, aku sangat mencintaimu