Sabtu, 25 April 2015

Waktu.

Hidup selalu penuh rahasia. Kita tidak akan pernah tau apa yang kelak akan terjadi. Dengan siapa kita bertemu, siapa yang akan pergi, adakah yang bertahan? Kita tak pernah tau. Hanya waktu yang mampu menjawab pertanyaan itu. Semoga waktu berbaik hati menjawabnya kelak.

Seperti saat waktu mempertemukan aku dengan kamu. Aku tidak pernah menyangka hal itu akan terjadi. Benar-benar sebuah hadiah luar biasa yang waktu berikan. Setelah bertahun-tahun menjadi pria kesepian, menunggu keajaiban, mencoba melupakan, akhirnya kamu datang. Mengubah hal-hal buruk menjadi indah, mengubah duka menjadi suka, mengubah abu-abu menjadi merah-kuning-hijau.

Dan pertemuan itu memicu hati ini untuk mencinta. Secepat itukah? Faktanya, aku memang jatuh cinta. Terutama saat melihat senyum itu, dan tentunya tatapan matamu. Saat bersamamu, aku harap aku punya kekuatan untuk menghentikan waktu, agar aku bisa lebih lama bersamamu. Melewati malam dengan canda, menatap awan senja, menghabiskan sore dengan olahraga.

Kamu adalah jawaban yang akhirnya terjawab dengan indah. Menggoreskan cerita baru yang semoga berakhir bahagia. Mimpi-mimpi indah kembali menghiasi malam-malam lelah. Pagi menyebalkan berubah menyenangkan. Semua karena waktu berbaik hati mempertemukan kita. Semoga kamu tidak pergi dan mau bertahan. Menemani laki-laki penuh kekurangan ini.

Terimakasih sudah bersedia mampir dan jatuh di hatiku. Semoga mimpi kita menjadi nyata. Senyata aku yang jatuh cinta.

Sabtu, 18 April 2015

Terimakasih.

Selamat pagi. Entah kenapa aku ingin sekali menulis cerita tentangmu pagi ini. Kamu yang tiba-tiba hadir begitu saja dalam kehidupanku, kamu yang tiba-tiba saja "tinggal" dengan nyaman di hatiku, kamu yang tiba-tiba mengubah hari-hari kelabu.

Bagiku, pertemuan itu adalah salah satu hadiah terindah yang pernah aku dapatkan. Kamu berhasil merubah semuanya. Membuat abu-abu perlahan hilang diganti warna-warna lain, membuat pagi lebih cerah, malam lebih indah.

Terimakasih pernah memulai percakapan itu, jika saja kamu tak pernah memulainya, entah apakah kita akan ada di fase sekarang. Terimakasih atas telfon sampai pagi, awal mula perasaan ini muncul. Terimakasih atas film pertama, diam-diam aku menatapmu saat itu. Terimakasih atas hari-hari berikutnya, rasa yang tiba-tiba muncul semakin dalam.

Maaf jika aku banyak kekurangan. Kamu tau? Tidak ada manusia yang sempurna. Maka, maafkan aku yang tiba-tiba berubah menyebalkan. Maaf karena kadang aku iri saat kamu bersama teman-temanmu, padahal waktu kita bersama jauh lebih banyak dari pada waktu kamu dengan mereka. Maafkan aku yang diam-diam mengambil gambarmu, aku hanya seorang fans yang ingin memiliki gambar idolanya di handphone.

Semoga apa yang kita impikan akan menjadi kenyataan. Dariku, yang selalu merindu.