2
tahun aku bersama perasaan ini, perasaan yang harusnya sudah lama aku
hilangkan. Namun kenyataan tidak seindah harapan. Aku tidak bisa
menghilangkannya, bahkan untuk menguranginya saja sangat sulit. Tapi,
satu hal yang bisa dipastikan adalah: aku teramat mencintaimu. Iya,
dulu, kini, nanti. Entah sampai kapan aku akan bertahan. Bertahan dengan
segala rasa sakit yang seharusnya tak lagi ada.
Bukannya aku gak pernah berusaha. Bahkan sudah banyak cara yang aku
lakukan untuk melupakanmu, tapi hasilnya? Nihil. Aku, nyatanya masih
tidak bisa menghilangkan bayang tentangmu, tentang kenangan yang tidak
sengaja kita buat. Mencari wanita lain sudah aku coba, dekat dengan
banyak wanita juga sudah aku coba, mencari kesibukan agar tidak teringat
kamu juga aku coba, tapi apa daya? Hati ini tidak mau menjalankan
perintah otak. Aku stuck sama kamu.
Cuma kamu wanita yang bikin aku jadi bodoh, bikin aku jadi lupa cara
jatuh cinta, bikin aku (mungkin) jadi pria paling galau di dunia.
Berlebihan? Iya emang gitu kalo orang lagi jatuh cinta sama patah hati.
Pasti bakal norak, lebay, alay. Tapi ya emang itulah rasanya punya hati.
Logika bisa dibikin mati. Bahkan seribu kali logika membuat alasan,
hati tetap membuat bertahan. Hebat kan?
Memang kenyataannya masih banyak sekali wanita yang lebih cantik di luar
sana. Tapi kenapa setiap aku melihat mereka seolah aku melihat kamu?
Selalu kamu yang muncul ketika aku melihat wanita lain. Seolah mata ini
terprogram hanya untuk memandang indah parasmu. Apa ada yang salah
dengan mata ini?
Entahlah, hingga saat ini di hatiku hanya ada kamu, tidak ada yang lain.
Sampai kapan? Entah, akupun tidak tahu. Yang kini bisa aku lakukan
hanya bersandar pada dinding, berharap suatu saat tiba waktuku untuk
melupakan kamu. Tapi apapun itu, aku akan tetap menjalankan skenario
yang telah Tuhan tuliskan untukku. Untuk hidup bahagia bersamamu, atau
hidup bahagia tanpamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar