Kalian semua pasti tahu
apa ibu kota dari negara kita Indonesia kan? Ya, Jakarta. Bisa dibilang
kota Jakarta saat ini adalah kota terpadat di Indonesia, ini bisa
dilihat dari jumlah kendaraan setiap harinya. Sekitar 10 juta kendaraan
per hari baik itu kendaraan roda empat ataupun kendaraan roda dua. Dan
inilah penyebab utama kenapa Jakarta juga disebut sebagai "kota macet".
Gak percaya? Coba aja kalian pergi berkendara di jalan besar sekitar jam 4-6 sore, pasti kalian akan terjebak macet. Dan ini menyebabkan kita akan sangat jengkel apalagi jika harus terjebak macet selama berjam-jam. Belum lagi para pengguna kendaraan lain yang tidak sabaran dan terkesan "belum dewasa".
Mereka membunyikan klakson berkali-kali membuat suasana semakin keruh. Menyalip kendaraan lain dan tidak mau kalah yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan bahkan kekerasan. Dan tentunya bisa berakibat buruk bagi kesehatan seseorang. Mengapa demikian? Karena zat yang dikeluarkan kendaraan bermotor dari hasil pembakaran bahan bakar merupakan zat yang mempunyai dampak buruk bagi kesehatan penghirup.
Bayangin aja kalau kamu terjebak macet berjam-jam dengan kepulan asap yang dikeluarkan knalpot mobil/motor setiap harinya, akan jadi apa?
Dampak sudah bisa kita rasakan, tapi jumlah kendaraan bermotor semakin hari semakin menjamur. Belum lagi volume jalan yang gak memenuhi kuantitas kendaraan motor yang ada di Jakarta membuat kota ini semakin sesak dengan asap dari kendaraan bermotor. Andai pemerintah berani menerapkan kebijakan seperti yang dilakukan Jepang, mungkin hal ini bisa teratasi. Tapi tanpa ada rasa peduli dari masyarakat, kebijakanpun hanya akan jadi kebijakan.
Bukan hanya macet, Jakarta juga merupakan kota yang sangat "panas". Bahkan saat siang hari, panasnya Jakarta bisa mencairkan sebongkah es batu dalam waktu kurang dari 5 menit. Gak percaya? Cobain aja, gue sih cuma prediksi hehe.
Kenapa Jakarta bisa sangat panas? Tentu erat kaitannya dengan jumlah kendaraan bermotor tadi. Gas yang dihasilkan akibat pembakaran bahan bakar akan mengakibatkan lapisan ozon di bumi menipis. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa di kota Jakarta ini jumlah taman jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah Mall. Miris. Andai gerakan go green bisa dilaksanakan seluruh warga Jakarta, mungkin kota ini akan sedikit lebih sejuk. Tapi lagi-lagi kesadaran dari masyarakat sangat kecil. Bukannya menanam pohon, pohon yang ada malah ditebangi. Gimana gak semakin panas?
So, mari kita laksanakan gerakan go green dan minimalisir penggunaan kendaraan bermotor jika jarak tempuh tempat yang kita tuju hanya berjarak kurang dari satu kilometer. Selain itu, maksimalkan penggunaan kendaraan umum. Kenapa? Karena jika kita menggunakan kendaraan umum, maka polusi yang dihasilkan otomatis akan berkurang. Bandingkan jika kita menggunakan kendaraan pribadi, pasti polusi akan lebih banyak dan panas akan semakin terik. Ya, semua bisa terlaksana jika semua perduli dan mau memulai perubahan dari sekarang.
Gak percaya? Coba aja kalian pergi berkendara di jalan besar sekitar jam 4-6 sore, pasti kalian akan terjebak macet. Dan ini menyebabkan kita akan sangat jengkel apalagi jika harus terjebak macet selama berjam-jam. Belum lagi para pengguna kendaraan lain yang tidak sabaran dan terkesan "belum dewasa".
Mereka membunyikan klakson berkali-kali membuat suasana semakin keruh. Menyalip kendaraan lain dan tidak mau kalah yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan bahkan kekerasan. Dan tentunya bisa berakibat buruk bagi kesehatan seseorang. Mengapa demikian? Karena zat yang dikeluarkan kendaraan bermotor dari hasil pembakaran bahan bakar merupakan zat yang mempunyai dampak buruk bagi kesehatan penghirup.
Bayangin aja kalau kamu terjebak macet berjam-jam dengan kepulan asap yang dikeluarkan knalpot mobil/motor setiap harinya, akan jadi apa?
Dampak sudah bisa kita rasakan, tapi jumlah kendaraan bermotor semakin hari semakin menjamur. Belum lagi volume jalan yang gak memenuhi kuantitas kendaraan motor yang ada di Jakarta membuat kota ini semakin sesak dengan asap dari kendaraan bermotor. Andai pemerintah berani menerapkan kebijakan seperti yang dilakukan Jepang, mungkin hal ini bisa teratasi. Tapi tanpa ada rasa peduli dari masyarakat, kebijakanpun hanya akan jadi kebijakan.
Bukan hanya macet, Jakarta juga merupakan kota yang sangat "panas". Bahkan saat siang hari, panasnya Jakarta bisa mencairkan sebongkah es batu dalam waktu kurang dari 5 menit. Gak percaya? Cobain aja, gue sih cuma prediksi hehe.
Kenapa Jakarta bisa sangat panas? Tentu erat kaitannya dengan jumlah kendaraan bermotor tadi. Gas yang dihasilkan akibat pembakaran bahan bakar akan mengakibatkan lapisan ozon di bumi menipis. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa di kota Jakarta ini jumlah taman jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah Mall. Miris. Andai gerakan go green bisa dilaksanakan seluruh warga Jakarta, mungkin kota ini akan sedikit lebih sejuk. Tapi lagi-lagi kesadaran dari masyarakat sangat kecil. Bukannya menanam pohon, pohon yang ada malah ditebangi. Gimana gak semakin panas?
So, mari kita laksanakan gerakan go green dan minimalisir penggunaan kendaraan bermotor jika jarak tempuh tempat yang kita tuju hanya berjarak kurang dari satu kilometer. Selain itu, maksimalkan penggunaan kendaraan umum. Kenapa? Karena jika kita menggunakan kendaraan umum, maka polusi yang dihasilkan otomatis akan berkurang. Bandingkan jika kita menggunakan kendaraan pribadi, pasti polusi akan lebih banyak dan panas akan semakin terik. Ya, semua bisa terlaksana jika semua perduli dan mau memulai perubahan dari sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar