Jumat, 23 Oktober 2015

Aku bukan teman.

Apa arti teman untuk kalian? Seseorang yang selalu ada saat dibutuhkan? Pendengar yang selalu bisa memberikan telinganya? Memberikan bahu untuk bersandar saat kita tak kuasa lagi menahan beban yang menumpuk di kepala? Selalu punya solusi untuk setiap masalah? Pemberi masukan yang baik saat kita gelisah? Atau ada yang lain?

Apakah aku seorang teman? Sedangkan aku tak selalu ada saat kamu butuhkan. Tak pernah bisa menjadi pendengar yang baik. Memberi bahu untuk bersandar? Bagaimana mungkin? Aku tak pernah ada saat kamu butuh. Bahkan disaat tersulit sekalipun. Solusi? Yang aku punya hanya solasi. Masukan? Justru aku yang menciptakan kegelisahan itu. Aku bukan teman. Aku hanya orang yang tiba-tiba hadir. Seolah menjadi teman yang baik, padahal tidak.

Aku bukan teman. Aku bukan orang yang cukup baik untuk menjadi teman. Aku terlalu egois untuk itu. Lihat saja berapa banyak teman yang akhirnya aku tinggalkan. Ya, aku meninggalkan mereka. Melupakan satu per satu hubungan yang ada. Melepas kenangan-kenangan yang pernah tercipta. Aku bukan teman. Aku orang jahat yang berpura-pura menjadi baik demi mendapat teman. Lalu setelah apa yang telah aku dapatkan, justru aku lepas. Membiarkan luka membekas meninggalkan kebencian dan kekecewaan. Aku bukan teman.