Rabu, 06 Agustus 2014

For my number one friend!

Namanya Hilmy, lebih lengkapnya Muhammad Hilmy Annabhany. Dia adalah salah satu orang yang menginspirasi gue dalam banyak hal. Pertama, gue jadi bikin blog dan suka nulis gara-gara dia. Kedua, gue suka lagu Jepang gara-gara dia. Ketiga, gue bisa main basket juga gara-gara dia. Keempat, kelima, keenam, dan seterusnya gak usah ditulis lah ya? Kepanjangan nanti. Pokoknya, gara-gara dia gue bisa menjadi gue yang seperti ini.
Gue kenal sama dia sejak kelas 7 SMP. Saat itu ekskul kami sama-sama sepak bola, dan beberapa kali naik angkot yang sama karena ternyata rumah kami searah. Tapi gue gak pernah ngajak dia ngobrol ataupun sebaliknya. Barulah setelah gue minjem buku paket TIK dia kita ngobrol dan mulai akrab. Sejak saat itu, setiap pulang sekolah gue/dia selalu saling tunggu saat hendak pulang. Dan dengan seiringnya waktu, gue makin deket sama dia.
Naik ke kelas 8, gue sama dia sekelas. Tapi walau sekelas, kita gak duduk berdua. Gue, karena tinggi di tempatin di tempat duduk paling belakang. Dia, karena gak terlalu tinggi dan gak terlalu pendek duduk di tengah-tengah kelas. Setiap istirahat, kami selalu ke kantin bareng-bareng. Dan lama-lama gue mikir "Gue sama Hilmy kayak homo kemana-mana bareng".

Jumat, 01 Agustus 2014

Cintapun tak kuasa melawan waktu.

Cinta. Cinta itu hal yang paling hebat yang bahkan bisa merubah seseorang. Cinta bahkan mampu membenarkan yang salah, menyembuhkan yang sakit, membahagiakan yang sedih, memperindah yang buruk, dan masih banyak hal hebat lain yang bisa terjadi karena cinta. Tapi dibalik itu semua, cinta tak akan kuasa saat melawan waktu. Kenapa? Karena saat cinta datang di waktu yang salah, semua akan jadi sia-sia. Bayangkan aja kalo misalnya seorang cowok jatuh cinta sama cewek yang udah punya suami. Atau misalnya seorang cewek jatuh cinta sama cowok yang udah nganggep si cewek itu adik. Cintapun akhirnya hanya bisa diam.