Aku tidak tahu apakah ini setia atau bodoh, tapi yang jelas, ini adalah pilihan. Pilihanku untuk tetap mencintaimu.
Kamu sudah bahagia, bahagia bersamanya. Dan aku hanya bisa tersenyum menahan semua luka. Aku memang tidak seberuntung dia, memilikimu seutuhnya. Aku memang terluka, tapi bukan berarti tidak bahagia. Setidaknya kita pernah bersama. Mengukir canda, mengukir tawa, dan juga mengukir luka. Jika saja Tuhan tidak mempertemukan kita, mungkin semua luka tidak akan pernah ada. Tapi aku juga tidak akan mengenal cinta.
Bukannya aku gak mencoba untuk pindah ke lain hati, tapi apa daya, aku memang tidak bisa lagi jatuh cinta seperti saat bersamamu. Bukannya aku gak bisa ngelupain kamu, tapi kamu selalu hadir dalam setiap lamunanku. Bukannya aku gak mau cari pengganti, tapi kamu emang tidak tergantikan. Aku gak ngerti kenapa bisa begini, tapi cinta memang punya kuasa untuk menciptakan kekuatan seperti ini. Kekuatan yang selalu memutarbalikan keadaan, mengampuni kesalahan, menerima ketidaksempurnaan.